Meskipun di Warnai aksi Walk Out, PUIC Berjalan Lancar
Sekjen PUIC Mahmud Erol Kilic mengucapkan selamat atas sukses penyelenggaraan Konferensi Organisasi kerjasama negara islam /OKI (PUIC) yang dilaksanakan di Palembang. "kami mengapresiasi positif penyelenggaraan PUIC yang berjalan dengan sukses dan lancar, dan kita sangat menikmati upaya-upaya yang dilakukan oleh panitia dalam menyukseskan acara ini,"ujarnya saat menyampaikan pidatonya dihadapan peserta delegasi PUIC, di Palembang, Senin, (30/1).
Menurutnya, rapat-rapat yang dilakukan didalam konferensi baik reguler, maupun komite telah berjalan lancar. "Konferensi kita berlangsung ditengah situasi dan regional yangS berubah cepat. karena itu, Organ PUIC telah mendiskusikan berbagai tema krusial baik politik, budaya dimana kesimpulannya akan disampaikan untuk diadopsi dalam berbagai resolusi,"ujarnya
Menyinggung status palestina dalam berbagai konferensi sebelumnya, jelas Erol, isu tersebut mengalami kemajuan yang signifikan dan prinsipnya PUIC mendukung Palestina sebagai negara yang berdaulat dan keikutsertaannya didalam PBB setelah sebelumnya negara Palestina diterima di badan PBB Unesco. "Kita harus berada bersama dalam menghadapi Israel, menghentikan perluasan yahudi, penghentian blokade di jalur gaza. selain itu kita menginginkan terciptanya zona bebas senjata pemusnah massal,"katanya. Karena itu, PBB harus memaksa israel untuk mematuhi resolusi PBB terkait senjata nuklir.
Dia menambahkan, Kita menekankan hak semua negara untuk mengembangkan energi nuklir untuk damai, serta memerangi terorisme baik yang dilakukan oleh negara maupun sektarian muslim muslim. "Kita mendukung upaya yang dilakukan berbagai negara dalam memerangi diskriminasi dan kekerasan yang mengatasnamakan agama. karena itu perlu dialog yang mendalam antara islam dan non islam,"katanya.
Erol meminta keterlibatan seluruh parlemen agar mendesak pemerintahnya mendorong PBB agar memberikan penghargaan dan dorongan penuh terhadap kebebasan beragama dan tidak mendukung negara yang mengatasnamakan kebebasan berekspresi menyerang agama lain. "Peran perempuan dan kesetaraan dalam pembangunan masyarakat akan terus didorong dan dimaksimalkan. Sementara isu perempuan dan keluarga menjadi isu sentral dalam berbagai pembahasan mmengenai pemberdayaan perempuan,"terangnya. (tim parle) foto:iw/parle